Halaman

banner

Selasa, 12 Maret 2013

Tanggapan Kelompok Empat Mengenai Tujuan Pendidikan dan Pengajaran Sebaga Dasar Motivasi



Tanggapan Kelompok Empat
Mengenai Tujuan Pendidikan dan Pengajaran Sebaga Dasar Motivasi

Pertanyaan Sri Maya
NIM : A1B110208

Disini kalian memaparkan tentang rumusan mengenai TUP dan TIU oleh beberapa ahli. menurut pendapat kalian bagaimanakah rumusan tersebut dalam konteks pendiikan sekarang dan berikan contohnya...
 Jawaban Kelomok 2
Menurut pendapat kami rumusan tersebut dalam konteks pendidikan saat ini ialah yang berupa silabus. Karena TUP/TIU dimaksudkan adalah SK-KD yang terdapat pada Silabus atau RPP (Alat perangkat pembelajaran). Sedangkan TKP/TIK ialah indikator yang kita sebut sekarang ini.
contoh:
SK:membacaMemahami wacana sastra melalui kegiatan membaca buku kumpulan cerita pendek
KD : a. Menemukan unsur-unsur intrinsik pada kumpulan cerita pendek
indikator
Siswa diharapkan dapat: a. memahami unsur intrinsik dalam cerpen
b. mengidentifikasi unsur-unsur beberapa cerpen dalam satu kumpulan cerpen
Tanggapan Kelompok 4:
Menanggapi ertanyaan saudara maya. Menurut kelomok kami, mengenai rumusan TUP  dan TIU dalam konteks pendidikan ini lebih menjurus terhadap rancangan proses pembelajaran. Contohnya seperti rancangan yang terdapat dalam  silabus dan RPP.

PertanyaanNordin
A1B110207


Menurut paparan diatas, setiap cabang pendidikan dan pengajaran memiliki pedoman umum untuk menentukan tujuan dan hasil akhir. Pedoman itu akan cenderung bersifat filosofis dan politis. Karena tujuan itu ditetapkan sebagai peraturan atau undang-undang.
Tolong jelaskan maksud dari menentukan suatu tujuan dan hasil akhir menggunakan pedoman pendidikan yang cenderung bersifat filosofis dan politis.

Pertanyaan Kusniati Andriani
 (NIMA1B110215)

Jelaskan Tujuan akhir sebagai dasar filosofis? apa yang dimaksud pernyataan dalam materi "Pedoman itu akan cendrung bersifat filosofis dan politis" jelaskan?
Jawaban Kelompok 2
Karena pertanyaan Nordin dan Kusniati andriani sama, maka kami menjelaskan tidak satu persatu.

Tujuan akhir sebagai dasar filosofis itu adalah merupakan tujuan itu sendiri yang ditetapkan sebagai peraturan atau undang-undang pendidikan. Indonesia sendiri telah menerapkan dasar, tujuan dan sistem pendidikan nasional secara umum, yakni Pendidikan Nasional Pancasila. Misalnya lembaga pendidikan tinggi, lembaga pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah, pendidikan angkatan bersenjata, kejuruan dan sebagainya. Maksud dari semua itu adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang kualitas manusia yang dicita-citakan, sebagai hasil pengalaman edukatifnya pada lembaga-lembaga tersebut.

Tujuan intermidier itu sendiri merupakan tujuan dari sebuah pedoman, Pedoman atau tujuan yang untuk mencapai terbentuknya manusia-manusia yang mampu menemukan jati dirinya. Pedoman itu berupa kurikulum yang kemudian dibuat berbagai pedoman khusus, contohnya Silabus, dan RPP.

Tanggapan Kelompok 4
Menurut kelompok kami, maksud dari tujuan akhir sebagai dasar filosofis atau yang tercantum dalam materi “Pedoman itu akan cenderung bersifat filosofis dan politis” adalah filosofis itu artinya berdasarkan filsafat, maksudnya adalah berdasarkan pengetahuan. Jadi maksud dari setiap pendidikan dan pengajaran itu memiliki pedoman umum yang cenderung bersifat filosofis dan politis itu adalah berdasarkan pengetahuan atau teori yang mendasari suatu kegiatan sedangkan politis itu maksudnya pengetahuan mengenai peraturan atau undang-undang. Jadi, untuk menentukan tujuan akhir kita harus memiliki dasar pengetahuan mengenai suatu kegiatan dan pengetahuan mengenai peraturan atau undang-undang dalam pendidikan dan pengajaran
Tanggapan Kusniati Andrian
A1B110215
karena pertanyaan saya sama dengan nordin ada satu pertanyaan lagi buat kelompok Tujuan Intermedier sebagai motivasi oprasional? saya masih kurang memahami paparan materi diatas jelaskan maksud tujuan tersebut!
Tujuan intermedier adalah tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih lanjut; seperti halnya: menguasai bahasa inggris agar dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang ditulis dalam bahasa inggris. Jadi, memberikan motivasi tersendiri bagi anak didik untuk lebih menguasai ilmu penegtahuan lain dari ilmu yang bermanfaat bagi dirinya.

Pertanyaan Nur Hidayati
 NIM A1B110217

Pada postingan di atas anda memaparkan arti tujuan pendidikan&pengajaran yaitu kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat dan terarah pada tujuan.

Berikan gambaran/contoh mengenai suatu peristiwa yang terikat pada tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar
 Jawaban  Kelompok 2
Menurut kami Gambaran pada suatu peristiwa yang terikat pada tujuan dalam proses belajar mengajar, yaitu Dari membuat Silabus, RPP, Metode/Teknik, dan Evaluasi hasil Belajar. Maka perlunya tujuan secara terikat. Dengan demikian, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan dari sejak belajar, hingga memberi arah, ke mana kegiatan belajar-mengajar itu harus dibawa dan dilaksanakan. Itu sebabnya mengapa perlunya Ada tiga alasan mengapa tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dirumuskan :
a. Pertama, Jika sesuatu pekerjaan atau tugas tidak disertai tujuan yang jelas, maka akan sulitlah untuk memilih atau merencanakan bahan dan strategi yang hendak ditempuh atau di capai.
b. Kedua, Rumusan tujuan yang baik terinci akan mempermudah pengawasan dan penilaian hasil belajar sesuai dengan harapan yang dikehendaki dari subjek belajar.
c. Ketiga, Perumusan tujuan yang benar akan memberikan pedoman bagi siswa atau subjek belajar dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajarnya.
Tanggapan Kelompok 4:
Dalam hal tujuan dan pengajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar kami sependapat dengan tanggapan kawan-kawan yang lain, bahwa dalam pendidikan dan pengajaran itu memiliki tujuan yang terarah yang telah dirancang berdasarkan aturan pusat. Hal ini dapat kita lihat antara Silabus dan RPP.

Pertanyaan Eka Cahya Nenggar
 NIM:A1B110228

Anda sudah menjelaskan tujuan akhir sebagai dasar filosofis...Bagaimana dengan tujuan akhir bersifat politis
 Jawaban Kelompok 2
Menurut kami Tujuan akhir yang bersifat politis itu tujuan yang berhubungan dengan Lembaga Pendidikan tentang pembuatan Undang-undang Pendidikan Nasional.
Pertanyaan Abdul Hamid
 NIM A1B110201

Guru sebagai Pembina dan pembimbing harus mau dan dapat menempatkan siswa sebagai anak didiknya di atas kepentingan yang lain. Guru harus dapat mengembangkan motivasi dari setiap kegiatan interaksi dengan siswanya.sekaligus dalam rangka menerjemahkan siapa guru secara profesional.
Pertanyaan Saya
Apabila seorang guru sudah memberikan pengajaran atau pengarahan yang baik kepada anak didiknya namun ada beberapa anak didiknya yang tidak memahami dan selalu membuat keonaran, pada akhirnya guru tersebut berhenti mengajar di kelas peserta didik tersebut. Apakah ini termasuk guru yang propesional?

Tanggapan Nordin
Menarik nih pertanyaan Hamid Sebamban, umpat menanggapi lah..

Apabila seorang guru sudah memberikan pengajaran atau pengarahan yang baik kepada anak didiknya namun ada beberapa anak didiknya yang tidak memahami dan selalu membuat keonaran, mungkin yang bisa dilakukan adalah mengintropeksi guru itu sendiri sebagai pengajar apakah sudah maksimal dalam proses belajar mengajar, untuk peserta didik yang 'nakal' bisa di mediasi ke guru BK, karena menurut saya setiap peserta didik yang yang 'nakal' butuh perhatian khusus, dan mereka itu kreatif, cuma wadah untuk menyalurkan bakatnya yang mungkin kurang sesuai. Tugas pengajar lah yang memberikan pendidikan yang dibutuhkan oleh masing-masing individu peserta didik.

 Jawaban Kelompok 2
SaudaraHamid
Menurut kami, Seorang Guru yang profesional tidak membatasi interaksi dikelas saja, melainkan diluar kelas guru juga sebagai pendidik. Guru profesional itu mempunyai ciri-ciri salah satunya harus mempunyai kompetensi sosial, yaitu Komunikasi dan interaksi yang diharapkan muncul antara guru dengan siswa berkaitan dengan interaksi yang akrab dan bersahabat.Siswa yang kurang memahami pelajaran dan membuat onar atau gaduh sebenarnya ia ingin mencari perhatian guru yang lebih, dan si Siswa ingin berkomunikasi atau mencari perhatian khusus pada guru tersebut tentang masalah dirinya, .

Terima kasih, pada Nordin, yang lebih dulu menjawab atas pertanyaan Hamid

Tanggapan Kelompok 4:
Menanggapi pertanyaan sauadara hamid, mengenai kepropesionalan seorang guru. Menurut kami, jika seorang guru tersebut meninggalkan tugas maka guru tersebut dapat dikatakan sebagai guru yang prefisioinal. Namun, jika guru tersebut keluar tanpa meninggalkan tugas yang seharusnya disampaikan saat itu maka guru8 tersebut tidak dapat dikatakan sebagai guru yang prefisioinal. Jadi tinggal melihat situasinya saja  saat kejadiaan.

Pertanyaan M.Fathurahman
Guru sebagai Pembina dan pembimbing harus mau dan dapat menempatkan siswa sebagai anak didiknya di atas kepentingan yang lain. Guru harus dapat mengembangkan motivasi dari setiap kegiatan interaksi dengan siswanya. Hal ini sekaligus dalam rangka menerjemahkan siapa guru secara profesional. Dengan ini guru perlu menyadari dirinya sebagai pemikul tanggung jawab untuk membawa anak didik kepada tingkat keberhasilannya.
Nah yang saya tanyakan bagaimana seorang guru mengatasi seorang anak didik, kalau seoerang anak didik tidak bisa memahami sama sekali disaat guru mengajar, bagaimana cara mengatasinya ?
TanggapanKusniatiAndriani
NIMA1B110215

menanggapi pertanyaan Muhammad faturahman jika anak didik tidak bisa memahami apa yang diajarkan oleh gurunya banyak hal yang harus diperhatikan oleh guru. Guru perlu mengadakan evaluasi terhadap anak didik apa yang menyebabkan anak didik tidak paham, bisa dari model pengajaran yang kurang efektif atau ada masalah personal dari anak didik itu sendiri. seorang guru harus peka terhadap anak didik model pembelajaran apa yang disenangi murid sehingga meraka merasa senang dan mudah memahami pelajaran. jika, ada masalah personal terhadap anak didik guru bisa pendekatan terhadap anak didik hal apa yang menyebabkan anak didik susah untuk memahami pelajaran.

Jawaban Kelompok 2
Terima kasih pada Kusniati telah menanggapi pertanyaan M. Faturahman.
Kami sependapat dengan tanggapan anda, yang mana Guru perlu mengadakan evaluasi terhadap anak didik apa yang menyebabkan anak didik tidak paham, bisa dari model pengajaran yang kurang efektif atau ada masalah personal dari anak didik itu sendiri. Anak didik tidak bisa memahami sama sekali disaat guru mengajar, itu terdapat faktor yang bisa mempengaruhi si anak didik. Apabila dikaitkan dengan faktor-faktor yang berperan dalam belajar, penyebab kesulitan belajar menjadi dua bagian besar, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa atau faktor internal yaitu faktor fisiologi dan faktor psikologi dan faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor eksternal yaitu faktor orang tua, faktor sekolah, dan faktor media masa dan lingkungan sosial.

Pertanyaan Okta Maria Ulva
NIM A1B110216

Dari pemaparan diatas telah disajikan mengenai tujuan pendidikan dan
pembelajaran sebagai motivasi. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana letak kedudukan interaksi edukatif dalam dunia pddk itu sendiri.Trimz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar